Kamis, 29 Desember 2016

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia


Indonesia sangat dikenal di mata dunia dengan kekayaan alam, budaya, dan kulinernya yang beragam. Bukan hanya itu, Indonesia ternyata juga juga memiliki segudang seniman-seniman senirupa hebat yang juga sangat tersohor di dunia. Berikut ini 9 Pelukis Maestro Legendaris Indonesia versi JAVADESINDO Art Gallery, diapresiasi berdasar talenta, kontribusi dan dedikasi para pelukis tersebut dalam perkembangan bidang seni rupa khususnya karya seni lukis di Indonesia oleh para pengamat dan kritisi seni.
 
1. AFFANDI ( Cirebon 1907 – 1990 )

Tokoh-tokoh Seni Lukis IndonesiaMerupakan salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang namanya telah mendunia sebab karya-karya lukisan abstraknya yang unik dan berkarakter, dimana gaya lukisanya itu belum pernah ada, atau belum pernah diciptakan oleh pelukis sebelumya. Gaya aliran Lukisanya adalah gaya baru dalam aliran lukisan modern khususnya ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an. Affandi adalah salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia.
Gaya aliran Lukisan Affandi adalah Abstrak yang masuk dalam bagian aliran ekspresionism.
Salah satu karya lukisan Affandi berjudul "Wajah - wajah putra Irian" , media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibuat tahun 1974

2. BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 – 1993 )
Tokoh-tokoh Seni Lukis IndonesiaPelukis Maestro Legendaris Indonesia yang lahir di Surakarta, bakat dan talenta melukisnya yang luar biasa terlihat dari setiap karya Lukisanya, warna-warna yang terkombinasi matang, kehalusan goresan, kesempurnaan anatomi obyek dan komposisi obyek. Basuki Abdullah semasa karirnya sebagai seorang Pelukis Maestro, pernah mengawali karirnya studi di Belanda, dan mengadakan perjalanan ke Negara-negar Eropa untuk memperdalam pengetahuanya mengenai Seni rupa, diantaranya adalah Negara Prancis dan Italia, Negara asal dari para Pelukis Maestro kelas Dunia ( Picasso, Leonardo da Vinci, Renoir, Monet, Paul Gaugin, Dll. ). Salah satu prestasinya yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Dunia adalah kesuksesanya menjuarai lomba sayembara melukis pada waktu penobatan Ratu Yuliana (Belanda ) pada 6 September 1948, Basuki Abdullah menjadi juara dan berhasil menyingkirkan 87 Pelukis dari Eropa, beliau juga pernah diangkat menjadi Pelukis tetap di Istana Merdeka, dan karya-karyanya banyak menghiasi ruangan Istana Merdeka.
Semasa hidupnya Basuki Abdullah banyak menerima penghargaan baik dari dalam dan luar Negeri atas Dedikasinya dalam Dunia seni khususnya Lukisan, gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah adalah Realism dan Naturalism.
Salah satu lukisan Basuk Abdullah berjudul " Diponegoro memimpin pertempuran " media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 150cm X 120cm, dibuat tahun 1940.

3. HENDRA GUNAWAN ( Bandung 1918 – 1983 )
Hendra Gunawan lahir di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1918, dan Wafat di Denpasar, Bali. 17 Juli 1983. Hendra Gunawan adalah seorang pelukis, penyair, pematung dan pejuang gerilya. Selama masa mudanya dia bergabung dengan tentara pelajar dan adalah anggota aktif dari Poetera (Pusat Tenaga Rakyat) dan organisasi yang dipimpin oleh Sukarno dan lain-lain. Dia juga aktif dalam Persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia, sebuah organisasi yang didirikan oleh S. Soedjojono dan Agus Djaya pada tahun 1938.

Tokoh-tokoh Seni Lukis IndonesiaHendra Gunawan mempunyai komitmen dalam pandangan politiknya, mengabdikan hidupnya untuk memerangi kemiskinan, ketidak adilan dan kolonialisme. Ia dipenjara di Kebon Waru atas keterlibatannya di Institut Budaya Populer (Lekra), sebuah organisasi budaya yang berafiliasi dengan komunis sekarang sudah tidak berfungsi, Partai Indonesia (PKI). Penahanan Hendra Gunawan selama 13 Tahun dimulai pada tahun 1965 hingga tahun 1978. Selama di dalam penjara beliau tetap aktif berkarya membuat lukisan bertema mengenai kehidupan masyarakat pedesaan pada jamanya, seperti: Panen Padi, berjualan buah, kehidupan nelayan, suasana panggung tari-tarian, dll. Hampir disemua Lukisanya berlatar belakang alam.
Dengan talenta sebagai seorang Pelukis senior dan mempunyai karakter karya Lukisan yang khas, menjadikan namanya masuk dalam daftar Pelukis Maestro Legendaris ternama Indonesia.
Karakter Lukisan beliau sangat berani dengan ekspresi goresan cat tebal, dan ekspresi warna kontras apa adanya, karya Lukisanya banyak dikoleksi oleh para kolektor dalam negeri. Perjalanan Aliran Lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya adalah realism yang melukiskan tema-tema mengenai perjuangan sebelum kemerdekaan, namun setelah era kemerdekaan, karya-karya lukisan ber metamorfosa kedalam aliran lukisan ekspresionism, tema-tema lukisanya mengenai sisi-sisi kehidupan masyarakat pedesaan. Salah satu lukisan karya Hendra Gunawan berjudul " Mencari kutu rambut " media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 84cm X 65cm, dibuat tahun 1953.
4. S. SUDJOJONO (Kisaran, Sumatera Utara 1913 - 1985
Tokoh-tokoh Seni Lukis IndonesiaS. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara 14 Desember 1913 , dan wafat  di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, adalah mantri kesehatan di perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara, beristrikan seorang buruh perkebunan. Dia lalu dijadikan anak angkat oleh seorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon (nama panggilannya) diajak ke Jakarta (waktu itu masih bernama Batavia) pada tahun 1925. Dia menamatkan HIS di Jakarta, lalu melanjutkan SMP di Bandung, dan menyelesaikan SMA di Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah dia sempat belajar montir sebelum belajar melukis kepada R.M. Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, dia belajar kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.
S. Sudjojono sempat menjadi guru di Taman Siswa seusai lulus dari Taman Guru di perguruan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara itu. Dia ditugaskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi, tahun 1931. Namun dia kemudian memutuskan untuk menjadi pelukis. Pada tahun 1937, dia ikut pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis, Pada tahun itu juga dia menjadi pionir mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Oleh sebab itu, masa itu disebut sebagai tonggak awal seni lukis modern berciri Indonesia. Dia sempat menjabat sebagai sekretaris dan juru bicara Persagi. Selain sebagai pelukis, dia juga dikenal sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisanya mempunyai karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas.
Pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema mengenai semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan lalu karya Lukisanya banyak bertema mengenai pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya. Salah satu lukisan karya S. Sudjojono berjudul " Seko (perintis gerilya), media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 173,5cm X 194cm
  5. POPO ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 – 2000 )
Sang Pelukis Maestro ini terkenal dengan ciri khas Lukisan bertema kucing, dilukis dalam gaya ekspresionism bernuansa minimalis, cat tebal dan bertekstur. Salah satu alasan Popo Iskandar gemar melukis kucing, seperti yang pernah beliau ucapkan semasa hidup “ Tabiat kucing variatif, manja, binal dan buas, tapi penurut. Karena itu saya menyukainya” katanya. Ia juga melukis tema-tema binatang lainya seperti ayam dan harimau.
Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan luar negeri. Salah satu lukisan karya Popo Iskandar berjudul " Kucing mata hijau ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 30cm X 40cm
6. SRIHADI SOEDARSONO ( Solo 1931 )
Pelukis maestro asal Solo – Jawa Tengah, karya-karya Lukisanya adalah saksi perjalanan sejarah yang beliau goreskan sejak jaman kemerdekaan hingga jaman modern, tema mengenai perjuangan, kehidupan, alam dan cinta, semua terkumpul dalam karya-karya lukisanya, baik dalam sketsa atau dalam karya lukisan dengan berbagai media.
Srihadi Soedarsono adalah alumni ITB Tahun 1959, beliau juga mengenyam pendidikan di Ohio State University, Amerika Tahun 1960 – 1962. Belaiu pernah mengajar di ITB dan menjadi ketua Institut Seni Jakarta. Srihadi Soedarsono termasuk pelukis produktif, yang banyak menciptakan karya-karya Lukisan berkualitas tinggi, dan sering mengadakan event pameran tunggal baik dalam dan luar negeri. Karyanya telah banyak dikoleksi kolektor berkelas, dan hingga saat ini lukisanya masih banyak diburu kolektor baik dalam dan luar negeri. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer. Salah satu lukisan karya Srihadi berjudul " Borobudur II ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibuat tahun 1982
7. JOKO PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )
Pernah mengenyam pendidikan ASRI di Jogja ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) yang sekarang menjadi ISI ( Institut Seni Indonesia ), mempunyai gaya dan karakter Lukisan yang khas, beliau banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.
Perjalanan hidupnya adalah petualangan getir menuju kesuksesan, sebab kasus LEKRA beliau dikucilkan dari masyarakat, karya-karya lukisanya tidak dihargai hingga pada era reformasi beliau mulai menemukan secercah harapan. Karya-karyanya mulai diapresiasi oleh para pengamat seni, dan beberapa karya Lukisanya yang bertema “Celeng” memperoleh apresiasi yang luar biasa dari para pengamat atau para pecinta Lukisan, sehingga karya Lukisan Joko pekik mulai diburu banyak kolektor dengan harga tinggi. Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis. Salah satu lukisan karya Djoko Pekik berjudul "Berburu celeng" lukisan seharga Rp. 1 Miliar, dibuat tahun 1998.
8. JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )
Sebagai salah satu Pelukis senior dengan karya-karya lukisan figuratifnya yang khas dan unik, dimana selalu melukiskan figur manusia dengan mata hitam pekat, seolah mengandung makna dan misteri yang dalam.
Kini karya lukisan Jeihan seolah menemukan makna baru dalam tema yang lebih religius, yang mungkin terinspirasi dari perjalanan Hajinya beberapa Tahun yang lalu. Lukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern. Salah satu lukisan Jeihan berjudul "Gadis berbaju putih" media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibuat tahun 1975
9. WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 – 2002 )
Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo – Jawa Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama tiga Tahun, dari pengamatanya mengenai alam, satwa dan tumbuhan selama beliau bekerja itulah yang mengilhami sebagain besar karya Lukisanya bertema mengenai Alam, tumbuhan dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.
Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di lalu hari didaulat untuk mengajar di akademi seni rupa itu. Semasa hidupnya beliau sering mengadakan pameran baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.
http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/05/tokoh-tokoh-seni-lukis-indonesia.html 

Sejarah dan Misteri Lukisan Mona Lisa

Siapa yang gak tau lukisan mona lisa?
Lukisan Mona Lisa adalah salah satu lukisan yang sangat fenomenal karya Leonardo da Vinci yang di buat pada tahun 1503 – 1517. Akhirnya ditemukan dalam keadaan yang sungguh lusuh tersiram cairan asam. Hingga akhirnya pada sejarawan berinisiatif melindungi lukisan tersebut dengan kotak kaca anti peluru. Namun karena usianya yang sudah mencapai 500 tahun, lukisan tersebut sudah terlihat samar.


Uniknya selain Mona Lisa, terdapat berbagai nama yang diberi orang untuk lukisan tersebut, di Prancis sendiri menyebut lukisan tersebut La Joconde. Di Itali, lukisan tersebut dinamakan La Gioconda yang artinya orang yang berbahagia.
Pasca da Vinci meninggal, lukisan tersebut diwariskan pada murid dan asistennya, akhirnya lukisan ini dibeli oleh King Francis I of France dan sempat disimpan di Palace of Fontainebleau. Namun sayangnya lukisan ini sempat berpindah-pindah tangan bahkan hilang dan dicuri. Sekarang lukisan ini berdiri tegak di Museum The Louvre, Prancis.
Hasil gambar untuk lukisan monalisa

1. misteri senyum Mona Lisa 

Misteri lukisan Mona Lisa berawal dari senyumnya, ketika melihat senyuman pada lukisan tersebut, terlihat senyuman kebahagiaan yang terpampang pada bibir tipis Lisa, bentuk bibir yang tipis dengan sedikit senyuman membuat lukisan tersebut bertambah cantik, namun ketika melihat pada objek matanya, apa yang terjadi? Bagi kamu ahli psikologi sudah dapat menyimpulkan tatapan Lisa adalah tatapan kosong, malah jika kamu menerka-nerka, mata Lisa seperti menyimpan segudang misteri.
pada tahun 2005 University of Amsterdam mencoba menganalisa senyuman Mona Lisa menggunakan software komputer. Hasilnya, terdapat perasaan bahagia 83%, sisanya terdapat perasaan lelah, takut, marah, dan netral.

2. Background

Misteri lukisan Mona Lisa berikutnya adalah background atau latar belakangnya, dimana terpajang pemandangan tepi sungai. Namun sebagian orang berpendapat dilatar belakang lukisan tersebut terdapat 2 tiang. Pendapat itu menimbulkan kericuhan tentang hilangnya 2 tiang pada lukisan Mona Lisa, namun pada tahun 2005 sebuah penilitan mencari bekas potongan tiang tersebut, dan ternyata tidak ada bekas potongan, dengan kata lain kabar hilangnya potongan 2 tiang itu hanyalah hisapan jempol semata.


3. Siapakah Mona Lisa?

Misteri lukisan Mona Lisa berikutnya mengenai siapakah Mona Lisa? Kalau kita mengira-ngira, berbagai lukisan da Vinci memiliki kemiripan muka satu sama lainnya atau memang wanita zaman dulu banyak yang mirip ya? Jangan mengira-ngira. Mari kita ketahui siapa itu Mona Lisa?
Lisa del Giocondo
Salah seorang pakar Sejarah bernama Giuseppe Pallanti menghabiskan 25 tahun untuk menelaah arsip penduduk tempat da Vinci melukis yaitu di Firenze, hasilnya mengungkapkan bahwa Monalisa adalah Lisa del Giocondo, seorang wanita yang lahir di bulan Mei 1479 di Italia, ia menikah dengan Francesco del Giocondo seorang pedagang kain sutra yang kaya raya. Namun kabar menunjukan bahwa Da Vinci tinggal di kota itu hanya pada tahun 1501 – 1503 sedangkan lukisan Mona Lisa dibuat selama 14 tahun. Kabar burung juga mengatakan bahwa da Vinci membuat lukisan tersebut atas permintaan Giuliano de’ Medici. Namun sampai sekarang tidak ada bukti apapun yang menunjukan Lisa del Giocondo adalah Mona Lisa
  • Isabella of Aragon

Tokoh lain yang mirip dengan Mona Lisa adalah Isabella of Aragon seorang Ratu Milan. Teori ini diambil dari hasil kemiripan wajah antara Isabella of Aragon dengan Mona Lisa, selain itu karena dalam potrait Mona Lisa menggunakan gaun kerajaan yang modelnya hampir mirip dengan gaun yang dikenakan Isabella of Aragon
  • Mona Lisa adalah Laki-laki
Setelah terjadi kontroversi mengenai Lisa del Giocondo, adapun yang mengatakan bahwa suami Lisa yaitu Francesco del Giocondo yang ingin dilukis oleh Leonardo da Vinci. Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh seniman Susan Dorothea White yang mengatakan bahwa Mona Lisa adalah laki-laki, namun bedanya pernyataan Susan mengatakan bahwa Mona Lisa adalah da Vinci. Tapi apa tujuannya ya? Memang sang Maestro Leonardo da Vinci adalah sosok ilmuan yang menyukai perpaduan, sehingga beberapa orang mengatakan bahwa lukisan Mona Lisa adalah perpaduan wajah sang Pelukis dan Mona Lisa. Namun sejarawan Silvano Vinceti mengatakan bahwa Mona Lisa bukan sosok yang nyata, melainkan imajinasi Leonardo saja.

4. Halis dan Bulu Mata


Misteri lainnya, halis yang botak dan bulu mata yang sangat tipis. Hal ini makin membuat kebingungan karena Leonardo da Vinci selalu membuat lukisan sangat detail. Akhirnya pada tahun 2007, seorang peneliti bernama Pascal Cotte mencoba membuat foto close up lukisan Mona Lisa, terdapat kesimpulan bahwa sebenarnya Leonardo da Vinci melukis alis mata, namun tersapu saat pembersihan lukisan tersebut pasca dicuri. Namun sebagian orang juga menyimpulkan bahwa saat itu kebanyakan wanita mencukur alisnya hingga habis karena suatu adat.

5. Bola Mata Mona Lisa

Misteri demi misteri melahirkan kontroversial, dan akhir-akhir ini ditemukanlah kode rahasia yang benar-benar ada pada lukisan Mona Lisa, kode yang diperkirakan sengaja dilukis oleh da Vinci melalui kuasnya pada bola mata lukisan tersebut. Disebelah mata kanan terdapat tulisan LV, yang diprediksikan inisial Leonardo da Vinci. Sementara pada mata sebelah kiri terdapat tulisan yang sudah samar karena usia lukisan tersebut, namun bila di liat seperti huruf CE atau B, namun Vinceti menambahkan bahwa lengkungan tersebut seperti angka 72 atau L2.


 http://forum.liputan6.com/t/sejarah-dan-misteri-di-balik-lukisan-mona-lisa/37220

Rabu, 28 Desember 2016

seni lukis 3 dimensi


Seni lukis 3 dimensi
 
Lukisan adalah salah satu hasil karya seni yang bisa dinikmati dari pandangan. Namun jenis lukisan 3 dimensi, ada sensasi yang berbeda ketika menikmati lukisan jenis ini.
Seni lukis 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dengan karya seni rupa 3 dimensi.

berikut ini contoh seni lukis 3 dimensi.



itulah lukisan 3 dimensi bagaimana keren kan?

sejarah seni lukis di indonesia


Sejarah Seni Lukis Indonesia

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis ialah seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas dan sebagainya.  Seni lukis yang berkembang di Indonesia tidak banyak diketahui. Hal itu karena karya tulis yang mengupas perjalanan seni lukis masih sedikit dan terbatas pada kalangan akademis. Namun seiring perjalan waktu dan kemajuan teknologi, sejarah seni lukis di Indonesia mulai jelas. Secara singkat perkembangan seni lukis di Indonesia meliputi seni prasejarah, sejara seni Indonesia-Hindu, seni Indonesia-Islam, dan seni Indonesia Modern.
1. Seni Lukis Zaman Prasejarah Indonesia
Pada zaman prasejarah, seni  lukis memegang peranan penting karena setiap lukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua. Ditandai dengan menempelkan tangan di  dinding gua, lalu disemprotkan dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph. Selain itu, media lain dalam pembuatan seni lukis menggunakan media tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dari pembuatan seni rupa pada zaman ini adalah bersifat magis.
Salah satu contoh karya lukis yang dihasilkan pada zaman prasejarah dapat dilihat di Gua Leang-Leang  Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan . selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya (papua). Lukisan yang terdapat pada tempat tersebut menggambarkan tentang nenek moyang.  Hal yang menarik perhatian pada lukisan di tempat tersebut yang tersebar di daerah yang sangat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di mana-mana. Cap tangan ini terdapat di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu diteluk Sulaeman Seram, di teluk Berau Papua, dan di pulau Arguni dan kepulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat di banyak tempat ialah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura-manusia, kadal kaki, dan babi rusa.

2.  Seni Lukis Zaman Hindu Klasik Indonesia
Setelah zaman prasejarah berakhir, bangsa Indonesia telah memiliki berbagai macam keahlian seperti pembuatan batu besar berbentuk piramida berundak, seni tuang logam, pertanian dan peralatannya, seni pahat, serta pembuatan batik yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur baru pada awal masuknya pengaruh Hindu. Zaman ini merupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan Indonesia dan dapat dikatakan sebagai zaman sejarah karena pada zaman ini telah ditemukan peninggalan berupa tulisan. Hal ini terjadi karena kebudayaan di Indonesia telah terjadi kontak dengan kebudayaan di India. Tema agama merupakan tema yang umum dijumpai pada masa ini, selain tema mitologi, legenda dan cerita sejarah. Contohnya adalah lukisan Bali Klasik yang berisis cerita Ramayana dan Mahabrata. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman Majapahit adalah gaya eayang dengan komposisi bidang mendatar yang padat dan sarat akan stilasi. Warna lukisan terbatas pada warna-warna yang dapat dicapai bahan alami seperti kulit penyu, daun-daunan, tanah dan jelaga. Lukisan pada umumnya dibuat pada kain memanjang tanpa bingkai, dan tampak seperti gulungan. Seperti juga pahatan dinding candi dan gambar lontar, fungsi dari lukisan Bali Klasik adalah sebagai media pendidikan sesuai dengan ajaran agama atau falsafah hidup zaman Hindu.
Seni lukis di Bali mulai berlangsung ketika kebudayaan Hindu Jawa Timur terdesak oleh kebudayaan Islam. Keberadaan seni lukis yang menyatu dan berkulturasi dengan kebudayaan Hindu menjadi khas dan dikenal oleh berbagai negara hingga kini. Perkembangan seni lukis Hindu-Bali dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu seni lukis Kamasan, seni lukis Pita Maha, dan seni lukis Seniman Muda.

3.  Seni Lukis Islam Indonesia
Seperti pada zaman Hindu, kesenian Islam di Indonesia berpusat di istana. Seorang seniman tugasnya tidak semata-mata menciptakan karya seni, akan tetapi ia juga seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat, di samping mengenal cabang seni lainnya. Pada seni Islam, terdapat suatu pantangan untuk melukiskan motif makhluk hidup dalam bentuk realistis. Para seniman melakukan upaya kompromistis dengan kebudayaan sebelumnya. Dalam hal ini toleransi Islam mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi dengan nafas baru, seperti hiasan dengan motif stilasi binatang dan manusia dipadukan dengan huruf Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada mesjid, penggarapan seni kriya, lukisan atau kaligrafi. Adapun pembuatan patung, dibuat demikian tersamar sehingga seolah-olah gambaran ini hanya berupa hiasan dedaunan atau flora. Biasanya lukisan dibuat sebagai hiasan yang menggambarkan cerita-cerita tokoh dalam pewayangan atau lukisan binatang candra sangkala dan tentang riwayat nabi. Adapun bentuk lukisan yang disamarkan seperti lukisan kaca yang berasal dari Cirebon.

4. Seni Lukis Indonesia Baru
Seni lukis Indonesia baru yang berkembang di Indonesia seperti juga kesenian pada umumnya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa menempatkannya dalam keseluruhan kerangka masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Perkembangan karya seni lukis Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Seni lukis Indonesia baru berkembang setelah masa seni lukis Islam. dan seni lukis pada masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan senirupa indonesia dimana tokohnya seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah dan kawan-kawan yang sudah saya pernah posting sebelumnya dan bisa anda baca disini.

Macam-macam Seni Lukis berdasarkan tujuan pembuatannya

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman memiliki berbagai macam tujuan dan alasan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.

a. Seni Lukis untuk Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

b. Seni Lukis untuk Tujuan Magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

c. Seni Lukis sebagai Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Seni Lukis untuk Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan sematamata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Seni Lukis untuk Tujuan Komersil
Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.

f. Seni Lukis untuk Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.